EMPAT TAHUN

Awalnya Khalid bin Walid adalah panglima pasukan kavaleri  kaum kafir Quraisy. Kala Perang Uhud, Khalid yang melihat kelemahan pasukan Muslimin, saat pasukan panah bernafsu mengambil rampasan perang dan turun dari Bukit Uhud. Ia menggunakan tipu muslihat menarik pasukan kavaleri berkudanya dan kembali berputar menyerang pasukan panah muslimin yang lengah sehingga menimbulkan korban berjatuhan di pihak kaum muslimin.


Kisah Masuknya Islam Khalid bin Walid

Ketika Rasulullah Umrah, Beliau bertanya, “Dimana Khalid?”. Mendengar hal tersebut, Al Walid bin Walid tidak menyia-nyiakan kesempatan. Al Walid menulis sepucuk surat kepada saudaranya, Khalid bin Walid. Menceritakan bahwa Rasulullah sempat menanyakan dan menyebut namanya. Sangat disayangkan jika jawara Qurays secerdas Khalid, tidak masuk Islam.

Membaca surat tersebut, bergejolak dada Khalid. Tampaknya pernikahan bibinya, Maimunah radhiallahu ‘anha,sedikit banyak membawa pengaruh.

Sambil berdiri tegak di tengah-tengah sidang masyarakatnya Khalid bin Walid berkata:

“Sekarang nyata sudah bagi setiap orang yang berpikiran sehat, bahwa Muhammad bukan tukang sihir, juga bukan seorang penyair. Apa yang dikatakannya adalah firman Tuhan semesta alam ini. Setiap orang yang punya hati nurani berkewajiban menjadi pengikutnya.”

Setelah itu Khalid lalu mengutus pasukan berkudanya kepada Nabi menyatakan dirinya masuk Islam dan mengakuinya sebagai Utusan Allah ta’ala.

Ketika Khalid bin Walid masuk Islam, Rasulullah sangat bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat membela panji-panji Islam. Dalam banyak kesempatan Khalid diangkat menjadi panglima perang dan ... MENANG!!!

Keahlian dan Julukan

Khalid bin Walid adalah satu diantara dua jawara Quraisy – satunya lagi adalah Zubair bin Awwam - yang mampu berkuda sambil memainkan dua pedang sekaligus.

Dialah Panglima perang ditakuti di medan tempur dengan julukan "Pedang Allah yang Terhunus". Ia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang karirnya.

Silsilah  

Khalid bin Walid berasal dari Suku Bani Makhzum yang memiliki tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, merekalah yang mengurus gudang senjata dan tenaga tempur. Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit.

Ayahnya Khalid, Walid bin Mughirah adalah orang yang kaya raya. Sekali setiap dua tahun Walid bin Mughirah menyediakan kain penutup Ka’bah. Setiap masa haji dia memberi makan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.

Pencapaian Strategis

Pencapaian strategis yang ia raih ialah penaklukan Arab selama Perang Riddah, Persia Mesopotamia dan Suriah Romawi hanya dalam waktu empat tahun pada tahun (632 hingga 636 M).

Baca Juga: Belajar Dari Khalid bin Walid

Pertempuran Penting

1. Perang Riddah (632M – 633M).

Perang Riddah ini terjadi karena suku-suku Arab tidak mau tunduk lagi kepada pemerintahan Abu Bakar. Mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat batal setelah Nabi wafat.

Maka Abu Bakar mengutus Khalid bin Walid untuk menjadi jenderal pasukan perang Islam untuk melawan kaum murtad tersebut, hasilnya kemenangan ada di pihak Khalid.

2. Perang Yarmuk

Pada tahun 636 M, masa pemerintahan Abu Bakar, Khalid bin Walid ditunjuk memimpin 46.000  pasukan Islam melawan tentara Byzantium yang berjumlah  240.000 pasukan. Perang tersebut dikenal dengan nama Perang Yarmuk.

Dalam Perang Yarmuk jumlah pasukan Islam tidak seimbang dengan pihak musuh yang berlipat-lipat. Bukan Khalid namanya sang jawara kavaleri jika tidak mempunyai strategi perang, dia membagi pasukan Islam menjadi 40 kontingen dari 46.000 pasukan Islam untuk memberi kesan seolah-olah pasukan Islam besar.

Strategi Khalid ternyata sangat ampuh. Pasukan Heraklius ciut nyalinya melihat pasukan yang dianggap besar di mata mereka. Kegigihan Khalid bin Walid dalam memimpin pasukannya membuahkan hasil, pasukan Islam yang jumlahnya jauh lebih sedikit itu berhasil memukul mundur tentara Romawi.

Pertempuran ini, oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan sebagai salah satu pertempuran penting dalam sejarah dunia, karena dia menandakan gelombang besar pertama penaklukan Islam di luar Arab, dan cepat masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan Mesopotamia yang rakyatnya menganut agama Kristen.

3. Pertempuran Walaja 

Adalah pertempuran yang terjadi di Mesopotamia antara pasukan Muslim dan Kekaisaran Persia Sassania yang dibantu sekutunya, pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar. Sekalipun kalah jumlah tiga banding satu, pasukan Muslim di bawah pimpinan Khalid bin Walid berhasil mengalahkan pasukan Persia dengan telak. Kemenangan ini tak lepas dari strategi Khalid, yang melakukan manuver taktis pengepungan ganda.

Pertempuran Walaja ini, adalah awal kehancuran Raja Kisra dan pertempuran yang mencabik-cabik kekaisaran Persia yang pernah merobek-robek Surat Rasulullah saw.

Kesimpulan

استمرت الحرب بين الإمبراطورية الفارسية والإمبراطورية الرومانية 700 عام خاضوا فيها أكثر من 1000 معركة ... حتى جاء خالد بن الوليد وقضى على الإمبراطوريتين في 4 سنوات فقط ... أنتصر على الفرس في 15 معركة حتى سقطت دولتهم وأنهى وجود الروم الذي أستمر في الشرق مدة ألف عام بعد أنتصاره عليهم في 9 معارك حتى أنهما أتحدا في معركة الفراض 12 هجرية في 200 ألف مقاتل بشاطئ الفرات .. ومع ذلك أنتصر عليهم خالد ب15 ألف مجاهد فقط

 Perang antara Kekaisaran Persia dan Kekaisaran Romawi berlangsung 700 tahun di mana mereka bertempur lebih dari 1000 pertempuran ... sampai Khalid bin Al-Walid datang dan memusnahkan dua kerajaan hanya dalam 4 tahun ... Dia mengalahkan Persia dalam 15 pertempuran sampai negara mereka jatuh dan mengakhiri kehadiran Romawi, yang berlanjut di Timur untuk jangka waktu tertentu. Seribu tahun setelah kemenangannya atas mereka dalam 9 pertempuran.Mereka bahkan bersatu dalam pertempuran Al-Fard, 12 H dalam 200.000 pejuang di pantai Eufrat ... namun Khaled mengalahkan mereka dengan hanya 15.000 mujahid


Refferensi

https://www.republika.co.id/berita/lpnl8x/kisah-sahabat-nabi-khalid-bin-walid-si-pedang-allah

https://id.wikipedia.org/wiki/Khalid_bin_Walid

https://www.islamhistory.net/

 

Penulis : Abu Hayat Al-Fatah





 


 













 






Komentar