RAMADHAN BULAN INVESTASI

Saudaraku, saat kita diberikan keselamatan dalam menjalani hidup di dunia ini tentunya tidak lepas dari izin dan kasih sayang Allah ta’ala kepada kita. Saat kita memohon pertolongannya, bahkan sebelum kita memohon pun Allah ta’ala sudah selalu menyelamatkan kita. Terbukti, kasih sayang yang Allah limpahkan telah mengantarkan kita kepada bulan Ramadhan kali ini. 

Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam sebagai bulan pelaksanaan rukun Islam yang ke-tiga, yaitu puasa. Kata Ramadhan berasal dari akar kata bahasa Arab ‘ramiḍa’ atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Arti ‘Kekeringan’ ini merupakan kiasan terhadap orang-orang berpuasa, tenggorokan terasa kering karena kehausan. Diharapkan dengan amal sholih di Ramadhan, maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. 

Maka sudah sepantasnya terhadap kasih sayang Allah ta’ala kepada kita ini harus dibalas dengan rasa syukur yang maksimal. Dua hal yang akan mendefinisikan siapa diri kita sebenarnya adalah, bagaimana sikap kita pada dua kondisi. Dimana kita memelihara kesabaran saat tidak mempunyai apa-apa dan bagaimana sikap kita saat memiliki segalanya.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. Ibrahim: 7)

Rasa syukur kita dapat direfleksikan dengan kesabaran dalam kegiatan investasi untuk menanamkan aqidah dan keimanan, amal sholih, serta seruan kepada kebaikan, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktunya kelak kita mendapatkan kemenangan yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.”(An-Nahl : 96)

Allah telah menyediakan kebahagiaan bagi orang-orang beriman yang menjalankan puasa di dua masa, yaitu masa berbuka puasa dan masa bertemu dengan Allah ta’ala di surga kelak.

Baca Juga : Ini 12 Amalan Bulan Ramadhan yang Dicontohkan oleh Rasul

Kegiatan investasi selama Ramadhan dapat kita bagi dalam tiga bentuk:

1. Investasi Keimanan untuk Kemenangan Dunia Akhirat

"Ya Tuhan, Sungguh kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka." (‘Ali ‘Imran: 16)

Kegiatan penanaman keimanan ini melingkupi 2 aspek, yaitu: (1) Aspek Diri Pribadi melalui pelatihan peningkatan diri melalui berpuasa sehingga tercapailah peringkat diri Taqwa. (2) Aspek Keluarga dalam pembentukan karakter keluarga yang sami’na wa atha’na dalam ittiba’ kepada Rasulullah sebagai suri tauladan.

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang aku perintahkan maka ambillah, dan apa yang aku larang maka tinggalkanlah."(Hadits Riwayat Ibnu Majah)

2. Investasi Dzikir untuk Kemenangan Dunia Akhirat

"Hai orang-orang yang beriman! Berzikirlah (mengingat) kepada Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."(Al-Ahzaab: 41-42)

Investasi Dzikir yang dimaksud sebenarnya beragam, tetapi secara garis besar meliputi: (1) Sholat dan Membaca Al-Qur’an; Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] telah mengabarkan kepada kami [Hariz bin Utsman] dari [Habib bin Ubaid] ia berkata; Aku mendengar [Abu Umamah] berkata: "Barangsiapa yang membaca seratus ayat, maka ia tidak dicatat termasuk golongan orang-orang yang lalai.”(Hadits Riwayat Ad-Darimi) (2) Istighfar; memperbanyak istighfar merupakan kebiasaan Baginda Rasul, walaupun Beliau ma’shum dan dijamin surga; (3) Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Takbir; Dari Abdullah bin Mas'ud ra, dari Nabi SAW, Beliau bersabda: "Aku bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra'kan. Lalu Ibrahim berkata, 'Wahai Muhamamd, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahulah mereka bahwa surga itu baik tanahnya, tawar airnya, dan surga itu qi'an, yang tanamannya adalah subhaanallah, alhamdulillah, laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar."(Hadits Riwayat At-Tirmidzi); (4) Sholawat Nabi; Dari Abdullah bin Umar, dia mendegar Rasulllah SAW bersabda: "Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat."(Hadits Riwayat Muslim)

3. Investasi Harta/Mal untuk Kemenangan Dunia Akhirat

Penanaman investasi dalam Islam yang paling efektif di bulan Ramadhan ini adalah membayar zakat (zakat fitrah dan zakat harta), infaq dan shadaqah. Perbedaan mendasar terletak pada sifat hukumnya, dan menyatakan bahwa Zakat hukumnya Fardhu 'Ain; Infaq hukumnya Fardhu Khifayah; dan Shadaqah hukumnya Sunnah

Zakat sudah ditentukan haul (tersimpan selama setahun) dan nisabnya, sedangkan Infak dan sedekah tidak memiliki batas, dalam artian kita boleh memberi dengan jumlah yang tak terbatas. Zakat dibagi menjadi dua yaitu Zakat Fitrah dan Zakat Harta/Mal.

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan oleh setiap orang islam senilai 3,5 liter atau 2,5 kilogram bahan makanan pokok pada bulan suci Ramadan.

Zakat Harta/Mal adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim dari rezeki yang diperolehnya, baik usaha pertanian, perniagaan, hasil laut, pertambangan, harta temuan, hasil ternak, emas, dan perak dengan besaran (nisab) yang telah ditentukan dan waktu kepemilikan selama setahun (haul).

Selanjutnya adalah Infaq, yang berasal dari kata ‘anfaqa’ yang yang bermakna mengeluarkan atau membelanjakan harta.  Menurut syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam (seperti : membantu  yatim piatu, fakir miskin, membantu untuk operasional masjid, atau menolong orang yang terkena kemalangan). Sifat hukum dari infaq adalah Fardhu Kifayah, yaitu suatu kewajiban bagi sekelompok orang untuk melaksanakan perintah Allah ta’ala sesuai ketentuan syariat, namun bila sudah dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang maka kewajiban ini gugur.  Pembahasan yang terakhir adalah Shadaqah, berasal dari kata ‘shidqoh’ berarti ‘benar’. Menurut tafsiran ulama, orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar imannya.  Shadaqah berarti pemberian sukarela kepada orang lain (terutama kepada orang-orang miskin) yang tidak ditentukan jenis, jumlah maupun waktunya.  Sifat hukum dari shadakah adalah sunnah, yaitu suatu suatu amalan yang apabila diamalkan (dikerjakan) akan mendapatkan pahala dan apabila tidak diamalkan (ditinggalkan) akan terasa ruginya.

4. Investasi Taushiyah

Inilah amalan terbaik Multi Level Marketing. Dimana seorang da'i akan mendapatkan pahala berlipatganda akibat mad'u mengikutinya. Dan pahala itu akan berlipatganda ketika berada di bulan Ramadhan. Maka tak heran Allah ta'ala memuji si da'i di dalam al-Qur'an sebagai berikut:

“Kamu adalah ummat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.”('Ali 'Imron:110)

Baca Juga: 

9 Amal Ibadah di Bulan Puasa yang Perlu Kamu Ketahui

IBROH

Allah ta’ala berfirman dalam surat al-‘Ashr yang berbunyi:

(1) Demi Masa,

(2) Sesungguhnya Manusia dalam keadaan Merugi;

(3) Kecuali Mereka yang Beriman, Beramal Sholeh; Berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran

Oleh karena itu, pergunakan bulan Ramadhan semaksimal mungkin untuk menanam investasi keimanan, kebaikan, dan dakwah ila al-Haq agar kita menjadi orang yang beruntung dan mendapatkan kemenangan yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.”(An-Nur:52)

Refferensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan

https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi



Komentar